Thursday, May 7, 2020

LAPORAN PPL


LAPORAN
KASUS ANAK BERMASALAH
ANAK YANG NAKAL
 OLEH

NAMA                                   : HASMIDAR
NIM                                        : 104 704 267
SEKOLAH LATIHAN        : SD INPRES GUNUNG SARI BARU
  
LAPORAN HASIL

OBSERVASI DAN ORIENTASI DI SEKOLAH
DALAM RANGKA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

OLEH

NAMA                                   : HASMIDAR
NIM                                        : 104 704 267
SEKOLAH LATIHAN        : SD INPRES GUNUNG SARI BARU

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013/2014

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari kegiatan-kegiatan individu dalam memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan yang bersifat sementara maupun yang bersangkut paut dengan pertumbuhan dan perkembangan individu secara menyeluruh, adapun kebutuhan- kebutuhan tersebut  antara lain sebagai berikut:
1.         Setiap individu  mencoba  untuk mewujudkan dirinya yang menjadi yang terbaik dengan tingkah laku yang berbeda sendiri
2.         Setiap individu  menginginkan agar usaha- usahanya berakhir dengan sukses.
3.         Setiap individu mencoba untuk menampilkan seluruh  potensi, kemampuan dan minat yang ada pada dirinnya, sehingga mampu berkembang semaksimal  mungkin.
4.         Setiap individu membutuhkan kasih sayang dan cinta dari orang lain terutama orang- orang terdekat seperti kasih sayang orang tua.
5.         Setiap individu ingin bebas dari hal- hal yang tidak disukai dan akan merasa senang jika terhindar dari bahaya, ancaman ataupun intimidasi.
6.         Setiap individu mengejar kebutuhan jasmaninya yang secara pasti berpengaruh terhadap keseluruhan perkembangan fisik maupun rohani.
7.         Setiap individu berkeinginan berbuat dengan saling  timbal-balik yang kuat dalam kelompok umur sebaya  sesama jenis kelamin  maupun berbeda  jenis.
8.         Setiap individu sebagai orang yang berkepribadian tiap individu ingin diakui keberadaannya dalam lingkungan kesehariannya.
Keberadaan seorang anak untuk mencapai sebuah keberhasilan atas pemenuhan kebutuhan  masing-masing itu akan dapat menciptakan keadaan yang baik dan menguntungkan bagi pemenuhan kebutuhan yang lain dan sebaliknnya jika satu atau beberapa kebutuhan itu yang tidak terpenuhi dengan baik sama sekali, maka dapat mempengaruhi kondisi dan mental anak dalam memenuhi kebutuhan sehingga dapat menjadi masalah bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
Perbedaan beberapa sifat yang dimiliki oleh anak didik sesamanya itu dapat menimbulkan berbagai kesulitan, baik dari anak didik itu sendiri, maupun bagi guru yang menyelenggarakan pengajaran dalam sekolah sehingga banyak kesulitan yang timbul dapat diatasi dengan prosedur pengajaran biasa dan sebagian lagi memerlukan prosedur khusus yang disebut bimbingan dan konseling
Sebagai calon guru yang pernah mengikuti keluhan tentang bimbingan dan konseling serta tahu pentingnya akan hal itu, merasa terpanggil untuk melakukan suatu bimbingan setelah berada dilapangan dalam proses mendidik anak, karena seorang guru merasa bertanggung jawab untuk mendidik anak dengan baik sehingga mampu beradaptasi dan mampu mengetahui konsep berpikir anak sehingga mereka dapat belajar dengan baik dan memahami guru yang memberikan bimbingan.
Setiap manusia mampu mengatasi masalah mereka dengan baik, baik itu masalah ringan/sederhana  maupun masalah yang kompleks. Dan ada pula manusia yang tidak memiliki kemampuan atau keinginan yang kuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi sehingga bantuan orang lain diperlukan. Masalah yang ringan memakan waktu singkat tetapi perlu dilakukan penyuluhan bimbingan terhadap individu anak yang benar-benar membutuhkan.
Banyak masalah yang dialami oleh siswa akibat dari ketidak mampuan siswa untuk mengatasinya sehingga perlu dilakukan bimbingan dan konseling. Sebab-sebab yang bersumber dari lingkungannya, terkait dengan pengaruh kondisi rumah tangga, sekolah dan kondisi sosial budaya yang kurang menguntungkan. Siswa dapat dibantu untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, baik masalah yang dihadapi sekarang maupun yang timbul pada masa yang akan datang, dalam hal ini bimbingan dan konseling dapat memegang peranan yang sangat penting. Sejalan dengan sebab terjadinya masalah/kebutuhan bimbingan dan konseling di SD bertolak dari upaya sebagai berikut:
1.         Mampu membantu murid mewujudkan tugas- tugas perkembangannya.
2.         Mampu membantu memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasar siswa
3.         Dapat mengatasi pengaruh kondisi sosial budaya yang kurang menguntungkan.
B.       Tujuan Masalah
Pada umumya disekolah dasar fungsi dari bimbingan konseling tidak hanya menyangkut penghayatan yang lebih luas tetapi sekolah memiliki tanggung  jawab yang lebih luas yakni menyediakan kesempatan- kesempatan yang lebih baik bagi anak didik untuk dapat berkembang secara efektif. Oleh karena itu bimbingan konseling harus dirancang untuk membantu siswa sebagai berikut:
1.      Dapat memecahkan masalah pada diri siswa
2.      Dapat memberikan bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan yang mendalam agar ditiadakan usaha penyembuhan secara lebih tepat.
3.      Mampu menyediakan informasi tentang perkembagan siswa sehingga sekolah merupakan suatu tempat terjadinya proses belajar dan kurikulum bagi para orang tua siswa.
4.      Memperkenalkan siswa tentang sekolah dan menyiapkan mereka untuk memasuki sekolah yang lebih tinggi.
5.      Mampu bertindak sebagai alat kontrol untuk memudahkan komunikasi antara rumah tangga dan sekolah.
6.      Menyediakan kesempatan bagi individu siswa yang membutuhkan bantuan untuk mengikuti konseling dan mendapatkan pendidikan dan jabatan.
C.       Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup antara lain :
1.         Setiap individu  selalu mencoba mewujudkan segala potensi atau kemampuan dan  minat yang ada pada dirinya.
2.         Setiap individu membutuhkaan kasih sayang dari orang lain terutama orang- orang yang dekat
3.         Setiap individu ingin membina hubungan timbal-balik yang kuat dalam   kelompok
4.         Setiap individu  akan merasa senang jika terhindar dari bahaya, ancaman maupun intimidasi
5.         Setiap individu  sebagai orang yang berkepribadian ingin diakui keberadaannya.
  BIODATA SISWA
A.    IDENTITAS DIRI
Nama                                       : \
Nama Panggilan                      : 
Jenis Kelamin                          : 
Tempat/ tanggal lahir              : 
Alamat                                          :
Agama                                     : 
Suku                                        : 
Tinggal bersama                      : 

B.     IDENTITAS ORANG TUA
a.       Ayah
Nama                                 : 
Agama                               : 
Pekerjaan                           : 
Alamat                              : 
Pendidikan terakhir           : -
b.      Ibu
Nama                                 : 
Agama                               : 
Pekerjaan                           : 
Alamat                              : 
Pendidikan terakhir           : -
                                                                        BAB II
PEMBAHASAN
Kasus Anak Yang Nakal
A.    Gambaran Masalah
Rifki Ramadhan adalah murid kelas VI Sekolah Dasar. Rifki dikenal sebagai anak yang paling nakal di kelasnya. Di dalam kelasnya Rifki tidak pernah mengikuti pelajaran, sering mengganggu teman sekelasnya dan beberapa pelajaran, Rifki agak tertinggal dibandingkan dengan teman-temannya. Dirumah ia lebih suka bermain, menonton televisi. Kalau ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakannya, dia selalu mengabaikannya dan bahkan tidak mengerjakannya.. Dan ketika Ibu Guru menerangkan pelajaran di depan kelas dia tidak memperhatikan pekerjaannya cuma mengganggu teman sebangkunya. Biasanya teman-teman sekelasnya sudah mengerti apa yang telah diterangkan oleh gurunya, tetapi dia sendiri yang begitu sulit untuk memahaminya dengan baik.
B.     Latar Belakang Masalah
Dengan mengumpulkan berbagai keterangan tentang Rifki seperti mewawacarai teman-temannya dan mengamati tingkah laku Rifki di dalam kelas dan melakukan kunjungan rumah tempat tinggal Rifki, gurunya menyimpulkan beberapa hal yang melatar belakangi timbulnya kebiasaan nakal  pada diri Rifki sebagai berikut :
·           Rifki tidak begitu rajin belajar, dia sering bermain di kelas dan bahkan sering mengganggu temannya yang sering belajar.
·           Rifki sering membantah ibunya apabila ada sesuatu yang diberitahukan dan bahkan sering melawan ibunya.
·           Rifki lebih banyak bermain dibandingkan belajar.
C.    Latar Depan Masalah
Masalah anak yang nakal yang timbul dari diri Rifki dapat menimbulkan berbagai kerugian pada dirinya, antara lain :
·         Dia akan tertinggal dalam pelajaran yang telah diberikan oleh gurunya.
·         Dengan kebiasaannya itu Rifki mungkin akan di jauhi oleh teman-temannya baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumahnya.
·         Dikhawatirkan Rifki akan tertinggal dalam belajar.
·         Kebiasaan Rifki sebagai anak yang nakal sebenarnya masih dapat diatasi bila menyadari bahwa kebiasaannya itu akan merugikan dirinya sendiri. Kesadaran itu akan dapat tumbuh bila guru dan orang tua Rifki dapat bekerja sama untuk mengatasi persoalan tersebut. 
D.    Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang lengkap tentang yang dilakukan Rifki guru perlu mengumpulkan berbagai keterangan tentang Rifki. Antara lain dengan melaksanakan kegiatan berikut ini :
1.         Melakukan wawancara berkenaan dengan sikap dan tingkah laku Rifki di sekolah dan di luar sekolah.
2.         Melakukan pengamatan yang cermat terhadap tingkah laku yang di tampilkan Rifki di sekolah dan di luar sekolah.
3.         Menggunakan sosiometri di kelas Rifki untuk melihat hubungan sosial Rifki dengan teman-temannya.
E.     Usaha Pencegahan
Beberapa usaha pencegahan yang dapat dilakukan guru di sekolah antara lain :
1.         Sewaktu menerangkan pelajaran guru meminta agar semua murid memperhatikannya dan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertanya kepada guru kalau ada yang tidak jelas.
2.         Guru hendaknya menyajikan pelajaran dengan menarik sehingga murid-murid tetap memperhatikannya.
3.         Menjelaskan kepada murid bahwa sifat nakal dan kurang baik itu dapat merugikan diri kita sendiri dan akan mengakibatkan kita akan dijuahi oleh teman-teman.
4.         Selalu memberikan motivasi kepada murid untuk selalu berbuat baik, rajin belajar, baik di sekolah maupun di rumah.
Usaha pencegahan yang dapat dilakukan oleh wali di rumah agar Rifki tidak sering lamban dalam melakukan suatu pekerjaan yang ada di rumah. Antara lain adalah :
1.         Selalu memberikan motivasi selalu berbuat baik dan belajar dengan baik..
2.         Memberikan pekerjaan kepada anak sesuai dengan kemampuannya.
3.         Selalu mengingatkan anak setiap hari tentang pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikannya di rumah.
4.         Selalu menghargai pekerjaan yang dilakukan, sekalipun pelaksanakan itu sangat lamban.
5.         Memberikan penguatan-penguatan tertentu kepada anak bila mereka dapat berbuat baik dan belajar/ bekerja sendiri. 
F.     Usaha Pemecahan Masalah
Masalah kenakalan yang dilakukan Rifki, perlu diubah dan diatasi karena hal itu akan dapat mendatangkan kerugian pada dirinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi masalah yang dihadapi Rifki adalah :
1.         Memanggil Rifki kekantor untuk membicarakan kebiasaan buruknya itu, dan kerugian-kerugian yang akan timbul bila dia tidak berhasil mengubah kebiasaannya itu.
2.         Membahas masalah yang sering dilakukan di kelas secara umum dan meminta pendapat murid lain berkenaan dengan hal tersebut.
3.         Melakukan kunjungan rumah tempat tinggal Rifki sambil membicarakan masalah yang dialami Rifki dengan walinya.
4.         Menasehati teman-teman Rifki agar senantiasa diberikan motivasi untuk berbuat baik dan belajar dari teman-temannya.
G.    Pihak- pihak yang terkait dalam bimbingan
Untuk mengatasi masalah yang sering lamban dilakukan Rifki diperlukan kerjasama berbagai pihak, yaitu :
1.      Rifki sendiri, karena tanpa ada kesadaran dari dalam dirinya, masalahnya tidak dapat diatasi secara tuntas.
2.      Guru-guru Rifki, untuk memotivasi dan membantunya agar Rifki dapat mengubah kebiasaan  buruknya itu.
3.      Orang tua/Wali Rifki, guna memotivasi dan membantunya agar selalu memiliki sifat baik dan menghargai orang lain.
4.      Teman-teman Rifki, supaya mau bekerja sama dalam membantu Rifki mengubah kebiasaan yang sering lamban dalam melakukan suatu pekerjaan baik yang berhubungan dengan sekolah maupun ada hubungan dengan di rumah.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa kita sebagai pendidik dan orang tua jangan terlalu memaksa anak untuk belajar, tetapi kita harus memberikan keleluasaan pada anak didik tetapi dengan memberikan batasan-batasan tingkah laku yang semestinya. Karena pada dasarnya orang tua tetap bertanggung jawab terhadap anak untuk menuntun anaknya menjadi anak yang berhasil dan dapat bertanggung jawab untuk masyarakat serta berbangsa dan bernegara.
Sebagai seorang guru dan orang tua, maka untuk mendidik anak guru dan orang tua selalu bekerja sama dalam mendidik dan mengetahui kondisi dan perkembangan anak di sekolah sehingga anak akan selalu merasa  diperhatikan dan akan merasa disayangi sehingga anak tersebut termotivasi untuk berbut baik, belajar lebih giat dan selalu menghargai dan menghormati orang tua dan guru serta teman-teman sekelasnya.
B.     Saran- Saran
Di harapkan kepada orang tua untuk selalu memperhatikan dan mendidik anaknya dengan baik sehingga dalam pergaulannya dapat beradaptasi dan paham dengan tanggung jawab sebagai manusia dalam pergaulan sehari-hari. 

No comments:

Post a Comment

REKOMENDASI MASKER MEDIS

REKOMENDASI MASKER MEDIS MENURUT MIMIN 😊 yang ramah dikantong 😍  1. MASKER GOTO ENVIRO Temukan Goto Enviro 50 Pcs 3ply Facemask Masker Ear...