LAPORAN
KASUS ANAK BERMASALAH
ANAK YANG NAKAL
NAMA :
HASMIDAR
NIM :
104 704 267
SEKOLAH LATIHAN : SD
INPRES GUNUNG SARI BARU
LAPORAN HASIL
OBSERVASI DAN ORIENTASI DI SEKOLAH
DALAM RANGKA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
OLEH
NAMA :
HASMIDAR
NIM :
104 704 267
SEKOLAH LATIHAN : SD
INPRES GUNUNG SARI BARU
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2013/2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari
kegiatan-kegiatan individu dalam memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan yang
bersifat sementara maupun yang bersangkut paut dengan pertumbuhan dan
perkembangan individu secara menyeluruh, adapun kebutuhan- kebutuhan
tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Setiap individu
mencoba untuk mewujudkan dirinya
yang menjadi yang terbaik dengan tingkah laku yang berbeda sendiri
2.
Setiap individu
menginginkan agar usaha- usahanya berakhir dengan sukses.
3.
Setiap individu mencoba untuk menampilkan
seluruh potensi, kemampuan dan minat
yang ada pada dirinnya, sehingga mampu berkembang semaksimal mungkin.
4.
Setiap individu membutuhkan kasih sayang dan
cinta dari orang lain terutama orang- orang terdekat seperti kasih sayang orang
tua.
5.
Setiap individu ingin bebas dari hal- hal yang
tidak disukai dan akan merasa senang jika terhindar dari bahaya, ancaman
ataupun intimidasi.
6.
Setiap individu mengejar kebutuhan jasmaninya
yang secara pasti berpengaruh terhadap keseluruhan perkembangan fisik maupun
rohani.
7.
Setiap individu berkeinginan berbuat dengan
saling timbal-balik yang kuat dalam
kelompok umur sebaya sesama jenis
kelamin maupun berbeda jenis.
8.
Setiap individu sebagai orang yang berkepribadian
tiap individu ingin diakui keberadaannya dalam lingkungan kesehariannya.
Keberadaan seorang anak untuk mencapai sebuah keberhasilan atas
pemenuhan kebutuhan masing-masing itu
akan dapat menciptakan keadaan yang baik dan menguntungkan bagi pemenuhan
kebutuhan yang lain dan sebaliknnya jika satu atau beberapa kebutuhan itu yang
tidak terpenuhi dengan baik sama sekali, maka dapat mempengaruhi kondisi dan
mental anak dalam memenuhi kebutuhan sehingga dapat menjadi masalah bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak
Perbedaan beberapa sifat yang dimiliki oleh anak didik sesamanya
itu dapat menimbulkan berbagai kesulitan, baik dari anak didik itu sendiri,
maupun bagi guru yang menyelenggarakan pengajaran dalam sekolah sehingga banyak
kesulitan yang timbul dapat diatasi dengan prosedur pengajaran biasa dan
sebagian lagi memerlukan prosedur khusus yang disebut bimbingan dan konseling
Sebagai calon guru yang pernah mengikuti keluhan tentang bimbingan
dan konseling serta tahu pentingnya akan hal itu, merasa terpanggil untuk
melakukan suatu bimbingan setelah berada dilapangan dalam proses mendidik anak,
karena seorang guru merasa bertanggung jawab untuk mendidik anak dengan baik
sehingga mampu beradaptasi dan mampu mengetahui konsep berpikir anak sehingga mereka
dapat belajar dengan baik dan memahami guru yang memberikan bimbingan.
Setiap manusia mampu mengatasi masalah mereka dengan baik, baik itu
masalah ringan/sederhana maupun masalah
yang kompleks. Dan ada pula manusia yang tidak memiliki kemampuan atau keinginan
yang kuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi sehingga bantuan orang lain
diperlukan. Masalah yang ringan memakan waktu singkat tetapi perlu dilakukan
penyuluhan bimbingan terhadap individu anak yang benar-benar membutuhkan.
Banyak masalah yang dialami oleh siswa akibat dari ketidak mampuan
siswa untuk mengatasinya sehingga perlu dilakukan bimbingan dan konseling.
Sebab-sebab yang bersumber dari lingkungannya, terkait dengan pengaruh kondisi
rumah tangga, sekolah dan kondisi sosial budaya yang kurang menguntungkan.
Siswa dapat dibantu untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya,
baik masalah yang dihadapi sekarang maupun yang timbul pada masa yang akan
datang, dalam hal ini bimbingan dan konseling dapat memegang peranan yang
sangat penting. Sejalan dengan sebab terjadinya masalah/kebutuhan bimbingan dan
konseling di SD bertolak dari upaya sebagai berikut:
1.
Mampu membantu murid mewujudkan tugas- tugas
perkembangannya.
2.
Mampu membantu memenuhi kebutuhan- kebutuhan
dasar siswa
3.
Dapat mengatasi pengaruh kondisi sosial budaya
yang kurang menguntungkan.
B. Tujuan
Masalah
Pada umumya disekolah dasar fungsi dari bimbingan konseling tidak
hanya menyangkut penghayatan yang lebih luas tetapi sekolah memiliki
tanggung jawab yang lebih luas yakni
menyediakan kesempatan- kesempatan yang lebih baik bagi anak didik untuk dapat
berkembang secara efektif. Oleh karena itu bimbingan konseling harus dirancang
untuk membantu siswa sebagai berikut:
1. Dapat
memecahkan masalah pada diri siswa
2. Dapat
memberikan bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan yang mendalam agar
ditiadakan usaha penyembuhan secara lebih tepat.
3. Mampu
menyediakan informasi tentang perkembagan siswa sehingga sekolah merupakan
suatu tempat terjadinya proses belajar dan kurikulum bagi para orang tua siswa.
4. Memperkenalkan
siswa tentang sekolah dan menyiapkan mereka untuk memasuki sekolah yang lebih
tinggi.
5. Mampu
bertindak sebagai alat kontrol untuk memudahkan komunikasi antara rumah tangga
dan sekolah.
6. Menyediakan
kesempatan bagi individu siswa yang membutuhkan bantuan untuk mengikuti
konseling dan mendapatkan pendidikan dan jabatan.
C. Ruang
Lingkup
Adapun ruang lingkup antara lain :
1.
Setiap individu
selalu mencoba mewujudkan segala potensi atau kemampuan dan minat yang ada pada dirinya.
2.
Setiap individu membutuhkaan kasih sayang dari
orang lain terutama orang- orang yang dekat
3.
Setiap individu ingin membina hubungan
timbal-balik yang kuat dalam kelompok
4.
Setiap individu
akan merasa senang jika terhindar dari bahaya, ancaman maupun intimidasi
5.
Setiap individu
sebagai orang yang berkepribadian ingin diakui keberadaannya.
BIODATA
SISWA
A.
IDENTITAS DIRI
Nama : \
Nama
Panggilan :
Jenis
Kelamin :
Tempat/
tanggal lahir :
Alamat :
Agama :
Suku :
Tinggal
bersama :
B.
IDENTITAS ORANG TUA
a. Ayah
Nama :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Pendidikan terakhir : -
b. Ibu
Nama :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Pendidikan terakhir : -
BAB
II
PEMBAHASAN
Kasus Anak Yang Nakal
A. Gambaran Masalah
Rifki Ramadhan adalah murid
kelas VI Sekolah Dasar. Rifki dikenal sebagai anak yang paling nakal di
kelasnya. Di dalam kelasnya Rifki tidak pernah mengikuti pelajaran, sering
mengganggu teman sekelasnya dan beberapa pelajaran, Rifki agak tertinggal
dibandingkan dengan teman-temannya. Dirumah ia lebih suka bermain, menonton
televisi. Kalau ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakannya, dia selalu
mengabaikannya dan bahkan tidak mengerjakannya.. Dan ketika Ibu Guru
menerangkan pelajaran di depan kelas dia tidak memperhatikan pekerjaannya cuma
mengganggu teman sebangkunya. Biasanya teman-teman sekelasnya sudah mengerti
apa yang telah diterangkan oleh gurunya, tetapi dia sendiri yang begitu sulit
untuk memahaminya dengan baik.
B. Latar Belakang Masalah
Dengan mengumpulkan berbagai
keterangan tentang Rifki seperti mewawacarai teman-temannya dan mengamati
tingkah laku Rifki di dalam kelas dan melakukan kunjungan rumah tempat tinggal
Rifki, gurunya menyimpulkan beberapa hal yang melatar belakangi timbulnya
kebiasaan nakal pada diri Rifki sebagai
berikut :
·
Rifki tidak begitu rajin belajar, dia
sering bermain di kelas dan bahkan sering mengganggu temannya yang sering
belajar.
·
Rifki sering membantah ibunya apabila
ada sesuatu yang diberitahukan dan bahkan sering melawan ibunya.
·
Rifki lebih banyak bermain dibandingkan
belajar.
C. Latar Depan Masalah
Masalah anak yang nakal yang timbul
dari diri Rifki dapat menimbulkan berbagai kerugian pada dirinya, antara lain :
·
Dia akan tertinggal dalam pelajaran yang
telah diberikan oleh gurunya.
·
Dengan kebiasaannya itu Rifki mungkin
akan di jauhi oleh teman-temannya baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan
rumahnya.
·
Dikhawatirkan Rifki akan tertinggal
dalam belajar.
·
Kebiasaan Rifki sebagai anak yang nakal
sebenarnya masih dapat diatasi bila menyadari bahwa kebiasaannya itu akan
merugikan dirinya sendiri. Kesadaran itu akan dapat tumbuh bila guru dan orang
tua Rifki dapat bekerja sama untuk mengatasi persoalan tersebut.
D. Pengumpulan Data
Untuk
mengumpulkan data yang lengkap tentang yang dilakukan Rifki guru perlu
mengumpulkan berbagai keterangan tentang Rifki. Antara lain dengan melaksanakan
kegiatan berikut ini :
1.
Melakukan wawancara berkenaan dengan
sikap dan tingkah laku Rifki di sekolah dan di luar sekolah.
2.
Melakukan pengamatan yang cermat
terhadap tingkah laku yang di tampilkan Rifki di sekolah dan di luar sekolah.
3.
Menggunakan sosiometri di kelas Rifki
untuk melihat hubungan sosial Rifki dengan teman-temannya.
E. Usaha Pencegahan
Beberapa
usaha pencegahan yang dapat dilakukan guru di sekolah antara lain :
1.
Sewaktu menerangkan pelajaran guru
meminta agar semua murid memperhatikannya dan memberi kesempatan kepada mereka
untuk bertanya kepada guru kalau ada yang tidak jelas.
2.
Guru hendaknya menyajikan pelajaran
dengan menarik sehingga murid-murid tetap memperhatikannya.
3.
Menjelaskan kepada murid bahwa sifat
nakal dan kurang baik itu dapat merugikan diri kita sendiri dan akan
mengakibatkan kita akan dijuahi oleh teman-teman.
4.
Selalu memberikan motivasi kepada murid
untuk selalu berbuat baik, rajin belajar, baik di sekolah maupun di rumah.
Usaha
pencegahan yang dapat dilakukan oleh wali di rumah agar Rifki tidak sering
lamban dalam melakukan suatu pekerjaan yang ada di rumah. Antara lain adalah :
1.
Selalu memberikan motivasi selalu
berbuat baik dan belajar dengan baik..
2.
Memberikan pekerjaan kepada anak sesuai
dengan kemampuannya.
3.
Selalu mengingatkan anak setiap hari
tentang pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikannya di rumah.
4.
Selalu menghargai pekerjaan yang
dilakukan, sekalipun pelaksanakan itu sangat lamban.
5.
Memberikan penguatan-penguatan tertentu
kepada anak bila mereka dapat berbuat baik dan belajar/ bekerja sendiri.
F. Usaha Pemecahan Masalah
Masalah
kenakalan yang dilakukan Rifki, perlu diubah dan diatasi karena hal itu akan
dapat mendatangkan kerugian pada dirinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan
guru untuk mengatasi masalah yang dihadapi Rifki adalah :
1.
Memanggil Rifki kekantor untuk
membicarakan kebiasaan buruknya itu, dan kerugian-kerugian yang akan timbul
bila dia tidak berhasil mengubah kebiasaannya itu.
2.
Membahas masalah yang sering dilakukan
di kelas secara umum dan meminta pendapat murid lain berkenaan dengan hal
tersebut.
3.
Melakukan kunjungan rumah tempat tinggal
Rifki sambil membicarakan masalah yang dialami Rifki dengan walinya.
4.
Menasehati teman-teman Rifki agar
senantiasa diberikan motivasi untuk berbuat baik dan belajar dari teman-temannya.
G. Pihak- pihak yang terkait dalam
bimbingan
Untuk mengatasi masalah yang sering lamban dilakukan Rifki
diperlukan kerjasama berbagai pihak, yaitu :
1.
Rifki sendiri, karena tanpa ada
kesadaran dari dalam dirinya, masalahnya tidak dapat diatasi secara tuntas.
2.
Guru-guru Rifki, untuk memotivasi dan
membantunya agar Rifki dapat mengubah kebiasaan buruknya itu.
3.
Orang tua/Wali Rifki, guna memotivasi
dan membantunya agar selalu memiliki sifat baik dan menghargai orang lain.
4.
Teman-teman Rifki, supaya mau bekerja
sama dalam membantu Rifki mengubah kebiasaan yang sering lamban dalam melakukan
suatu pekerjaan baik yang berhubungan dengan sekolah maupun ada hubungan dengan
di rumah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan
maka dapat di simpulkan bahwa kita sebagai pendidik dan orang tua jangan
terlalu memaksa anak untuk belajar, tetapi kita harus memberikan keleluasaan
pada anak didik tetapi dengan memberikan batasan-batasan tingkah laku yang
semestinya. Karena pada dasarnya orang tua tetap bertanggung jawab terhadap anak
untuk menuntun anaknya menjadi anak yang berhasil dan dapat bertanggung jawab
untuk masyarakat serta berbangsa dan bernegara.
Sebagai seorang guru dan orang tua,
maka untuk mendidik anak guru dan orang tua selalu bekerja sama dalam mendidik
dan mengetahui kondisi dan perkembangan anak di sekolah sehingga anak akan
selalu merasa diperhatikan dan akan
merasa disayangi sehingga anak tersebut termotivasi untuk berbut baik, belajar
lebih giat dan selalu menghargai dan menghormati orang tua dan guru serta teman-teman
sekelasnya.
B. Saran- Saran
Di harapkan kepada orang tua untuk
selalu memperhatikan dan mendidik anaknya dengan baik sehingga dalam
pergaulannya dapat beradaptasi dan paham dengan tanggung jawab sebagai manusia
dalam pergaulan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment