Tuesday, November 13, 2012

pendidikan kesehatan dan gizi

TUGAS Pendidikan Kesehatan dan Gizi
Nama dosen    : Drs. Lutfi B, M.Kes.

Gizi dan Tri guna Makanan




Disusun Oleh :

Nama        : Hasmidar
Kelas        : B23


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011/2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pendidikan kesehatan dan gizi merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi seorang calon guru. Sehubungan dengan mata kuliah ini saya ditugaskan oleh bapak dosen Drs. Lutfi B, M.Kes. untuk membuat makalah mengenai gizi dan tri guna makanan.
 Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa masih banyak orang yang masih kurang perduli dengan asupan gizi yang mereka konsumsi , mereka hanya makan sekadar mengisi perut saja tanpa memperhatikan asupan gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut. Ada banyak alasan untuk membenarkan hal ini salah satunya yaitu dengan alasan ekonomi sehingga mereka dengan terpaksa hanya memakan makanan yang kurang kandungan gizinya alahsil mereka akan kekurangan gizi.
Dan ada pula orang yang memakan “segala yang ada di hadapannya” karena mereka “rakus” dan tidak memperdulikan kandungan gizi dari makanan tersebut  alhasil mereka akan kelebihan gizi.
Kekurangan dan kelebihan gizi mempunyai dampak masing-masing bagi kesehatan kita, maka dari itu mulai dari sekarang kita harus lebih memperhatikan lagi kandungan gizi dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

B.    Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui defenisi gizi.
2.    Mengetahui tentang gizi seimbang.
3.    Mengetahui tentang gizi buruk.
4.    Mengetahui tentang gizi lebih.

C.    Manfaat penulisan
1.    Dengan makalah ini kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai  defenisi gizi.
2.    Dengan makalah ini kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai  gizi seimbang.
3.    Dengan makalah ini kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai  gizi buruk.
4.    Dengan makalah ini kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai  gizi lebih.
5.    Makalah ini bisa menjadi referensi guna memulai hidup sehat dengan memperhatikan asupan gizi yang kita konsumsi.






BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GIZI
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh,terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi gizi:
# LIONI ELLIS H
Gizi merupakan komponen penting yang diperlukan tubuh untuk tumbuh dan
Berkembang.
# ASEP KURNIA NENGGALA
Gizi merupakan zat hara dalam makanan yang bernilai dan diperlukan
makhluk hidup untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan kegiatan hidupnya.
# CHAIRINNIZA K. GRAHA
Gizi adalah unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu
dapat memberikan manfaat bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi
sehat.
Dari beberapa pengertian gizi di atas saya (Hasmidar) dapat menarik kesimpulan bahwa Gizi merupakan zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber  zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

B. GIZI SEIMBANG
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
     Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. 
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa menjaga dan memantau berat badan.
•    PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG
     PUSG merupakan salah satu bahan KIE bagi setiap individu untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Konferensi Gizi Internasional yang dilakukan di Roma pada tahun 1992 merekomendasikan agar setiap negara menyusun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk mencapai dan memeliharan kesehatan dan kesejahteraan gizi (nutritional well-being). Indonesia saat itu menghadiri dan menandatangani rekomendasi tersebut. Jadilah Indonesia menyusun PGS tersebut dan menjabarkannya sebagai 13 pesan dasar yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Kemudian PUGS ini dikeluarkan oleh Direktorat Gizi, Depkes pada tahun 1995.
Ketigabelas pesan dasar gizi seimbang tersebut adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan,
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energy,
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energy,
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energy,
5. Gunakan garam beriodium untuk mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Iodium, 6. Makanlah makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia,
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan,
8. Biasakan makan pagi (sarapan),
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya,
10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur,
11. Hindari minum minuman beralkohol,
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan,
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

C. GIZI BURUK
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan zat gizi tingkat berat akibat kurang makan dan atau menderita sakit dalam waktu lama.
        Gizi buruk terjadi karena tubuh kekurangan asupan makanan yang bergizi dalam waktu yang lama. Hal ini bisa disebabkan factor ekonomi, atau anak menderita penyakit tertentu sehingga asupan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.
o    Tanda Tanda gizi Buruk
* Anak sangat kurus,
* Wajah seperti orang tua atau bulat dan sembab,
* Cengeng dan rewel,
* Tidak berekasi terhadap rangsangan (apatis),
* Rambut tipis, jarang, kusam, warna rambut jagung dan bila dicabut tidak sakit,
* Kulit keriput,
* Tulang iga tampak jelas (iga gambang),
* Pantat kendur dan keriput,
* Perut cekung atau buncit,
* Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan(edema) dan bila ditekan lama kembali,,
* Bercak merah kehitaman ditungkai dan pantat.
•    FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK
1. Penyebab langsung
     Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.
2. Penyebab tidak langsung
     Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu :
- Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.
- Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial.
- Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
3. Pokok masalah di masyarakat
     Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsung maupun tidak langsung.
4. Akar masalah
     Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997. Keadaan tersebut teleh memicu munculnya kasus-kasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang tidak memadai.
D. GIZI LEBIH
Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan energi yang positif ini. selanjutnya penurunan pengeluaran energi akan meningkatkan keseimbangan energi yang positif (Gibney et al,2008 yang dikutip langsung oleh http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/03/makalah-gizi-lebih-tugas-mata-kuliah.html).
•    Faktor penyebab :
1. Efek toksis yang membahayakan
2. Kelebihan energI
3. Kurang gerak
4. Kemajuan ekonomi
5. Kurang pengetahuan akan gizi seimbang
6. Aktivitas fisik golongan masyarakat rendah
7. Tekanan hidup/ stress

•    Akibat Kelebihan Gizi :
1. Obesitas/ kegemukan. Energy disimpan dalam bentuk lemak.
2. Penyakit degenerative: hipertensi, diabetes, jantung koroner hepatitis, empedu.
3. Usia harapan hidup semakin menurun.

•    Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
         Masalah gizi lebih disebabkan oleh kebanyakan masukan energi dibandingkan dengan  keluaran energi. Penanggulangannya antara lain:
1. Menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan penambahan latihan fisik atau olahraga serta menghindari tekanan hidup/stress.
2. Membatasi konsumsi karbohidrat dan lemak serta menghindari konsumsi alkohol.
3. Penyuluhan ke masyarakat luas.
4. Peningkatan teknologi pengolahan makanan tradisional Indonesia siap santap, sehingga
 makanan tradisional yang lebih sehat ini disajikan dengan cara-cara dan kemasan yang dapat menyaingi cara penyajian dan kemasan makanan Barat (Almatsier,2009 yang dikutip langsung  oleh http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/03/makalah-gizi-lebih-tugas-mata-kuliah.html )

•    Solusi Permasalahan Gizi Masyarakat
(Menurut Hadi (2005) yang dikutip langsung oleh http://ajago.blogspot.com/2007/12/gizi-kesehatan-masyarakat.html), solusi yang bisa kita lakukan adalah berperan bersama-sama.
     Peran Pemerintah dan Wakil Rakyat (DPRD/DPR). Kabupaten Kota daerah membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat, misalnya kebijakan yang mempunyai filosofi yang baik “menolong bayi dan keluarga miskin agar tidak kekurangan gizi dengan memberikan Makanan Pendamping (MP) ASI.
     Peran Perguruan Tinggi. Peran perguruan tinggi juga sangat penting dalam memberikan kritik maupun saran bagi pemerintah agar supaya pembangunan kesehatan tidak menyimpang dan tuntutan masalah yang riil berada di tengah-tengah masyarakat, mengambil peranan dalam mendefinisikan ulang kompetensi ahli gizi Indonesia dan memformulasikannya dalam bentuk kurikulum pendidikan tinggi yang dapat memenuhi tuntutan zaman.
     (Menurut Azwar (2004) yang dikutip langsung oleh http://ajago.blogspot.com/2007/12/gizi-kesehatan-masyarakat.html). Solusi yang bisa dilakukan adalah :
1.    Upaya perbaikan gizi akan lebih efektif jika merupakan bagian dari kebijakan penangulangan kemiskinan dan pembangunan SDM. Membiarkan penduduk menderita masalah kurang gizi akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan dalam hal pengurangan kemiskinan. Berbagai pihak terkait perlu memahami problem masalah gizi dan dampak yang ditimbulkan begitu juga sebaliknya, bagaimana pembangunan berbagai sektor memberi dampak kepada perbaikan status gizi. Oleh karena itu tujuan pembangunan beserta target yang ditetapkan di bidang perbaikan gizi memerlukan keterlibatan seluruh sektor terkait.
2.    Dibutuhkan adanya kebijakan khusus untuk mempercepat laju percepatan peningkatan status gizi. Dengan peningkatan status gizi masyarakat diharapkan kecerdasan, ketahanan fisik dan produktivitas kerja meningkat, sehingga hambatan peningkatan ekonomi dapat diminimalkan.
3.    Pelaksanaan program gizi hendaknya berdasarkan kajian ‘best practice’ (efektif dan efisien) dan lokal spesifik. Intervensi yang dipilih dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting seperti: target yang spesifik tetapi membawa manfaat yang besar, waktu yang tepat misalnya pemberian Yodium pada wanita hamil di daerah endemis berat GAKY dapat mencegah cacat permanen baik pada fisik maupun intelektual bagi bayi yang dilahirkan. Pada keluarga miskin upaya pemenuhan gizi diupayakan melalui pembiayaan publik.
4.    Pengambil keputusan di setiap tingkat menggunakan informasi yang akurat dan evidence base dalam menentukan kebijakannya. Diperlukan sistem informasi yang baik, tepat waktu dan akurat. Disamping pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang baik dan kajian-kajian intervensi melalui kaidah-kaidah yang dapat dipertanggung jawabkan.
5.    Mengembangkan kemampuan (capacity building) dalam upaya penanggulangan masalah gizi, baik kemampuan teknis maupun kemampuan manajemen. Gizi bukan satu-satunya faktor yang berperan untuk pembangunan sumber daya manusia, oleh karena itu diperlukan beberapa aspek yang saling mendukung sehingga terjadi integrasi yang saling sinergi, misalnya kesehatan, pertanian, pendidikan diintegrasikan dalam suatu kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.
 Meningkatkan upaya penggalian dan mobilisasi sumber daya untuk melaksanakan upaya perbaikan gizi yang lebih efektif melalui kemitraan dengan swasta, LSM dan masyarakat.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan   
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh,terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan zat gizi tingkat berat akibat kurang makan dan atau menderita sakit dalam waktu lama. Gizi buruk terjadi karena tubuh kekurangan asupan makanan yang bergizi dalam waktu yang lama. Hal ini bisa disebabkan factor ekonomi, atau anak menderita penyakit tertentu sehingga asupan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.
     Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan energi yang positif ini. selanjutnya penurunan pengeluaran energi akan meningkatkan keseimbangan energi yang positif (Gibney et al,2008 yang dikutip langsung oleh http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/03/makalah-gizi-lebih-tugas-mata-kuliah.html ).
B.     Saran – saran
    Diharapakan dengan tugas makalah ini kita semua dapat lebih memperhatikan dan mengatur asupan gizi yang kita konsumsi  yaitu dengan mengonsumsi makanan menu seimbang  agar asupan gizi kita seimbang dan juga berolahraga dengan teratur.







DAFTAR PUSTAKA
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2011/01/26/gizi-buruk/  (diakses pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 19.00 WITA)
http://www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0212/19/gizi4.htm / (diakses pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 19.00 WITA)
http://carapedia.com/pengertian_definisi_gizi_info2106.html (diakses pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 20.00 WITA)
http://geasy.wordpress.com/2007/05/10/pedoman-umum-gizi-seimbang-apaan-tuh/ (diakses pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 21.00 WITA)
http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php (diakses pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 19.00 WITA)
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/03/makalah-gizi-lebih-tugas-mata-kuliah.html (diakses pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 22.00 WITA)
http://ajago.blogspot.com/2007/12/gizi-kesehatan-masyarakat.html (diakses pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 22.00 WITA)


REKOMENDASI MASKER MEDIS

REKOMENDASI MASKER MEDIS MENURUT MIMIN 😊 yang ramah dikantong 😍  1. MASKER GOTO ENVIRO Temukan Goto Enviro 50 Pcs 3ply Facemask Masker Ear...